Kupu-kupu Malam ABG Pernah Aborsi di Usia 12 Tahun - Pengakuan mengerikan keluar dari mulut korban perdagangan manusia untuk seks komersil, di Inggris. Dalam sebuah persidangan yang digelar di pengadilan London, atas terdakwa yang berinisial D, mengaku telah melakukan aborsi di usia 12 tahun.
Menurut gadis itu, ia pertama kali direkrut menjadi pekerja seks komersial ketika ia berumur 11 tahun, kala itu ia tengah jatuh cinta kepada orang yang merekrutnya Mohammed Karrar, 38.
Ia mengatakan dirinya berhubungan seksual dengan Mohammed beberapa kali baik di rumah orangtuanya di Oxford, Inggris, maupun di rumah Mohammed. Terkadang ia juga disuruh oleh kekasihnya itu untuk melayani nafsu birahi lelaki lain.
Saat hamil, ia diminta untuk lakukan aborsi oleh Mohammed di sebuah rumah di wilayah kota Reading. Namun ia mengaku tetap mencintai Mohammed, dan tetap menjalin hubungan asmara kendati dirinya menderita. Seperti diberitakan oleh Upi.com, Kamis (21/2/2013).
"Saya pikir saya mencintainya dan apa pun yang saya alami dalam masa-masa sulit tetap saya lalui," katanya.
Mohammed adalah satu dari delapan orang yang diseret ke meja hukum dalam kasus perdangan manusia dan prostitusi di London, Inggris. (upi.com)
Menurut gadis itu, ia pertama kali direkrut menjadi pekerja seks komersial ketika ia berumur 11 tahun, kala itu ia tengah jatuh cinta kepada orang yang merekrutnya Mohammed Karrar, 38.
Ia mengatakan dirinya berhubungan seksual dengan Mohammed beberapa kali baik di rumah orangtuanya di Oxford, Inggris, maupun di rumah Mohammed. Terkadang ia juga disuruh oleh kekasihnya itu untuk melayani nafsu birahi lelaki lain.
Saat hamil, ia diminta untuk lakukan aborsi oleh Mohammed di sebuah rumah di wilayah kota Reading. Namun ia mengaku tetap mencintai Mohammed, dan tetap menjalin hubungan asmara kendati dirinya menderita. Seperti diberitakan oleh Upi.com, Kamis (21/2/2013).
"Saya pikir saya mencintainya dan apa pun yang saya alami dalam masa-masa sulit tetap saya lalui," katanya.
Mohammed adalah satu dari delapan orang yang diseret ke meja hukum dalam kasus perdangan manusia dan prostitusi di London, Inggris. (upi.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar